Jembatan merupakan penghubung satu daerah dengan daerah
lainnya. Sebagai perantau di daerah sentra batik, saya merupakan bagian dari
masyarakat yang merasakan pentingnya jembatan. Di daerah Pilang, Masaran, Sragen-Jawa
Tengah merupakan desa yang dikelilingi oleh sungai terpanjang di pulau Jawa
yaitu Bengawan Solo. Sehingga banyak daerah yang harus melewati jembatan untuk
sampai di desa Pilang. Kabar baik untuk inovasi baru kepada pemimpin untuk mengetahui berita daerahku.
Setidaknya, saya mengetahui 2 jembatan penting yang
menjadi penghubung dengan daerah tetangga. Diantaranya, :
11.
Jembatan Gantung
Ini adalah jembatan penghubung antara desa
Gedongan dengan desa Kliwonan. Jembatan ini sudah sangat tua. Karena setiap melewatinya,
maka jembatan akan terasa goyang-goyang yang disertai dengan suara gemuruh
kawat dan besi. Antrian panjang sangat sering terjadi. Karena hanya
satu-satunya jembatan yang menjadi sentra untuk menyebrangi sungai Bengawan
ini. Jembatang gantung yang terbuat dari rakitan besi dan susunan kayu ini
menjadikannya sangat penting bagi masyarakat. Sehingga sebagian masyarakat
membutuhkan jembatan paten juga luas agar tidak terjadi kejadian yang tidak
diinginkan. Karena luasnya jembatan hanya cukup untuk kendaraan 2 roda saja.
Disini, saya sedikit berbagi selayang pandang jembatan gantung Plupuh-Pilang yang pernah di poskan oleh Solopos.com
2. Jembatan penghubung pilang-masaran
Inilah jembatan yang melewati sungai rintisan
dari Bengawan. Biasa disebut anak sungai Bengawan. Jembatan yang menjadi
penghubung desa Pilang dengan kecamatan Masaran ini sangatlah penting. Karena jika
jembatan ini rusak sebagai yang terjadi saat ini, maka sebagaian harus melewati
jalur alternatif yang jauh untuk memudahkannya.
Kabar yang disiarkan http://prapto.my.id/public/sosial/jembatan-putus-jalan-masaran-pilang.html,
bahwa jembatan putus sejak sebelum Ramadhan.
Ini sebagai jalan alternatif untuk bisa sampai
di desa Pilang, karena jembatan putus. Karena dengan 2 jalur inilah sebagai penghubung dengan kecamatan Masaran.
Sebagai solusi inovatif, saya selaku warga
Pilang untuk Indonesia. Yang menetap walau merantau karena belajar di desa Pilang mengajukan
agar pemerintah Sragen segera melakukan perbaikan jembatan dengan sesegera
mungkin. Karena dengan adanya kerusakan disebagian fasilitas umum ini bisa
merugikan bagi seluruh penduduk sekitar.
Dengan informasi yang saya berikan pada blog
ini semoga menjadi inpirasi bagi para jajaran pemerintah agar segera melaksanakan
tugasnya sebagai tindak lanjut yang tepat dan tepat. Dengan ini, menjadi
penghalang bagi masyarakat yang selalu menggunakan jembatan tersebut.
Pilang
dan Kliwonan merupakan sentra batik terkenal di Sragen. Dengan adanya
pengaduan ini semoga dapat menjadi koreksi bagi seluruh elemen.
Banyak
masyarakat yang mengeluhkan karena tidak adanya jalan penghubung ini.
Jalan yang semakin jauh juga sempit menjadi problem. Karena salah satu
jalur alternatifnya melewati jalur pembangunan jalan tol Solo-Surabaya.
Sedang jalur satunya melewati komplek sekolah yang banyak anak-anak. Inilah inovasi daerah rantauan untuk negeri Indonesia.
Artikel ini pernah diikutk sertakan pada lomba Infrastruktur, kini aku edit dan diikut sertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku.