[google37929ada0511e260.html] Alfath Cuing-Cincau℠: Februari 2017 [google37929ada0511e260.html]

Minggu, 19 Februari 2017

Bukti Mahasiswa Akhir Semester

Inilah bukti seorang mahasiswa sejati.
Yang selalu setia dengan tugas dosen pembimbing skripsi.
Tak lupa tikror tahfidz setiap hari juga setiap pagi.
Dengan niat lillahi ta'ala dan harus pasti.

Tidaklah mudah menjadi mahasiswa di kampus kuno ini. Setiap tahun akan semakin meningkatkan kualitasnya, apalagi sisi kuota semakin naik di setiap tahunnya. Sudah direkomendasikan ke Pak Rektor untuk tidak menerima mahasiswa ndak terlalu banyak. Namun, hasilnya nihil. Alasannya karena mumpung. Padahal, kuantitas kampus tak sepadan.Rumput tetangga lebih hijau.Memang iya. 
Coba Pak Rektor tengok-lah kampus Baky di sebrang Bengawan. Semakin naik kuantitas mereka, karena semakin tinggi pula bangunan mereka. Sudah tingkat 3 pak. Lah kita, satu saja belum selesai. Kita juga butuh kampus. Tak sekedar butuh penerus. Kampus mereka itu sudah mau bangun perpustakaan baru dengan tingkat 3 pula. Lah kita pak, hmmm, cukup dikatakan dengan alhamdulillah masih punya perpustakaan.
Infrastruktur kita masih kurang dari kampus Baky. Tapi kampus di sana bisa jadi pelajaran untuk kampus kami juga. Karena dengan infrastruktur memadai, kami bisa mengerjakan tugas dengan senang hati,Di akhir semester yang begitu tegang dibuatnya. Selalu saja ada anything problem dengan para BEM. Belum lagi dengan pebimbing asrama. aaarraaagggghhh... itulah suara pekikan anak kampus kuno di akhir pekan kemarin. Selalu saja kami yang disalahkan, padahal kan harusnya menjadi pelajaran. Karena suatu permasalahan itu tidaklah selalu mahasiswa akhir yang membuat perkara. Itulah yang dinamakan perubahan sosial karena situasi dan kondisi.

Belajar itu tak perlu dengan keluh kesah. Tapi dengan hamasah.Memang harus begitu. Tapi, siapa yang tak berkeluh kesah jika ia meluap tak dianggap.
Maaf kami untuk pak rektor, pak dekan, semua dosen dan semua pembimbing asrama. Karena kami bukan minta dituruti, tapi cukup untuk didengarkan dan katakan apa salah kami, bukan malah dieksekusi dengan kiasan yang tak membuahi. Maaf. :-(

VLOG from me for you