[google37929ada0511e260.html] Alfath Cuing-Cincau℠: Lomba Blog [google37929ada0511e260.html]
Tampilkan postingan dengan label Lomba Blog. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lomba Blog. Tampilkan semua postingan

Kamis, 01 September 2016

Memang Penting Kok, Sensor itu

Dalam dunia media perfilman Indonesia memang sangat kurang perhatian dengan dunia sensor. Terkadang ada saja film yang tanpa sensor tayang di stasiun televisi swasta. Dengan kecerobohan karena kurang kontrolnya sensor ini menyebabkan para netizen komentar dimana-mana. Dan akhirnya mengurangi rating film tersebut. Bahkan ada yang sampai dituntut untuk dibubarkan.
Dunia film tanpa sensor bagai santan kelapa tanpa disaring. Karena film tak pernah tahu ada saja yang senonoh masuk didalamnya. Baik adegan, ucapan, bahkan pakaian sang pemain filmnya.
Entah siapa yang akan disalahkan. Sebenarnya, film merupakan salah satu inspirasi hidup dari seseorang untuk orang lain. Tentu dalam hal kebaikannya. Sebagai contoh cerita berihkmah bagi anak-anak. Dengan dunia yang zaman semakin menggilanya, anak-anak sekarang lebih suka diajak nonton film disbanding mendengarkan cerita ibunya.
Saat itulah, film akrtun berhikmah akan memerankan tugasnya sebagai contoh untuk hidup anak-anak. Jika mereka tidak dapat memahami isi film kartun anak, maka seorang ibu harus bisa menjelaskan pada anaknya bahwa film ini mengajarkan untuk berbuat baik kepada sesama misalkan.
Budaya sensor film kartun anak di stasiun televise ini masih sangat kurang dalam hal ketatnya. Karena masih saja ada film kartun yang tayang dengan adegan mesum. Sudah banyak orang mengetahui film kartun yang beragam, terutama film yang berbau seksualitas. Kini, apa yang mereka lakukan selama kerja kantor untuk sensor? Mengapa masih saja kecolongan dengan film-film yang tak pantas untuk anak-anak tahu.
Di dalam dunia film, ada sebuah hormon motorik yang akan meresap ke dalam otak manusia. Kemudian dia akan menyaring apa-apa yang masuk melalui mata dan telinganya. Ketika itu, otak akan bekerja tentang apa yang akan didapat dari penglihatan dan pendengarannya. Karena respontivenya seseorang akan terjadi saat itu juga.
Factor penyebab itulah yang akan menghasilkan karakter seseorang yang telah menonton film. Sehingga menjadikan baik buruknya apa yang akan dilakukan seseorang setelah menonton film adalah sesuai dengan apa yang ia tonton. Oleh karenanya, sesuatu yang buruk terjadi pada anak bisa jadi dari hasil tontonan yang kurang baik.
Sebagai media sensor, maka alangkah baiknya jika aka nada film yang akan tayang di sensor dengan baik, benar dan tepat. Budaya ini menjadi baik bai kita semua. Agar muda-mudi kita tidak terhanyut dengan film non-sensor.
Sebagai usulan juga untuk para pekerja di bidang sensor. Agar budaya baik Indonesia dengan nilai ketimurannya lebih baik ditanamkan di film-film anak. Daripada film-film yang kurang bermutu masih tayang dengan seenaknya saja. Padahal, dengan adanya film yang memotivasi tersebut akan membuat anak-anak juga termotivasi. Seperti halnya film Laskar Pelangi yang pernah buming di negri kita ini. Semoga bermanfaat. Terimakasih Lembaga Sensor Film. #AyoSensorMandiri

Rabu, 31 Agustus 2016

2 Jembatan Pilang Yang Rapuh -Kota Sentra Batik-

Jembatan merupakan penghubung satu daerah dengan daerah lainnya. Sebagai perantau di daerah sentra batik, saya merupakan bagian dari masyarakat yang merasakan pentingnya jembatan. Di daerah Pilang, Masaran, Sragen-Jawa Tengah merupakan desa yang dikelilingi oleh sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu Bengawan Solo. Sehingga banyak daerah yang harus melewati jembatan untuk sampai di desa Pilang. Kabar baik untuk inovasi baru kepada pemimpin untuk mengetahui berita daerahku.
Setidaknya, saya mengetahui 2 jembatan penting yang menjadi penghubung dengan daerah tetangga. Diantaranya, :
11.  Jembatan Gantung
Ini adalah jembatan penghubung antara desa Gedongan dengan desa Kliwonan. Jembatan ini sudah sangat tua. Karena setiap melewatinya, maka jembatan akan terasa goyang-goyang yang disertai dengan suara gemuruh kawat dan besi. Antrian panjang sangat sering terjadi. Karena hanya satu-satunya jembatan yang menjadi sentra untuk menyebrangi sungai Bengawan ini. Jembatang gantung yang terbuat dari rakitan besi dan susunan kayu ini menjadikannya sangat penting bagi masyarakat. Sehingga sebagian masyarakat membutuhkan jembatan paten juga luas agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Karena luasnya jembatan hanya cukup untuk kendaraan 2 roda saja.
  
Disini, saya sedikit berbagi selayang pandang jembatan gantung Plupuh-Pilang yang pernah di poskan oleh Solopos.com
 


  2.  Jembatan penghubung pilang-masaran
Inilah jembatan yang melewati sungai rintisan dari Bengawan. Biasa disebut anak sungai Bengawan. Jembatan yang menjadi penghubung desa Pilang dengan kecamatan Masaran ini sangatlah penting. Karena jika jembatan ini rusak sebagai yang terjadi saat ini, maka sebagaian harus melewati jalur alternatif yang jauh untuk memudahkannya. 

Kabar yang disiarkan http://prapto.my.id/public/sosial/jembatan-putus-jalan-masaran-pilang.html, bahwa jembatan putus sejak sebelum Ramadhan.
 

Ini sebagai jalan alternatif untuk bisa sampai di desa Pilang, karena jembatan putus. Karena dengan 2 jalur inilah sebagai penghubung dengan kecamatan Masaran. 



Sebagai solusi inovatif, saya selaku warga Pilang untuk Indonesia. Yang menetap walau merantau karena belajar di desa Pilang mengajukan agar pemerintah Sragen segera melakukan perbaikan jembatan dengan sesegera mungkin. Karena dengan adanya kerusakan disebagian fasilitas umum ini bisa merugikan bagi seluruh penduduk sekitar.
Dengan informasi yang saya berikan pada blog ini semoga menjadi inpirasi bagi para jajaran pemerintah agar segera melaksanakan tugasnya sebagai tindak lanjut yang tepat dan tepat. Dengan ini, menjadi penghalang bagi masyarakat yang selalu menggunakan jembatan tersebut.
Pilang dan Kliwonan merupakan sentra batik terkenal di Sragen. Dengan adanya pengaduan ini semoga dapat menjadi koreksi bagi seluruh elemen.
Banyak masyarakat yang mengeluhkan karena tidak adanya jalan penghubung ini. Jalan yang semakin jauh juga sempit menjadi problem. Karena salah satu jalur alternatifnya melewati jalur pembangunan jalan tol Solo-Surabaya. Sedang jalur satunya melewati komplek sekolah yang banyak anak-anak. Inilah inovasi daerah rantauan untuk negeri Indonesia.


Artikel ini pernah diikutk sertakan pada lomba Infrastruktur, kini aku edit dan diikut sertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku.

Philips Yang Jujur

Terus terang!

Cahaya yang tak pernah bohong. Memberikan arti kejujuran dalam kehidupan. Ia akan padam saat waktunya. ketika habis daya hidupnya. Aku sangat menghargai jasa sang cahaya ‘Philips’.

Bertahun-tahuna aku hidup dengannya. Tanpanya dunia menjadi gelap gulita. Karena kejujurannya dalam berjasa, ia selalu mendapat sanjungan luar biasa. Dari masyarakat, anak sekolah, pekerja kantoran sampai kuli bangunan. Mereka menggunakan jasanya yang berlebel ‘terus terang’.

Sewaktu aku kuliah di Jawa, dosen mengajarkan agar kita selalu ‘Philips’. Karena itulah kunci kehidupan. Maksudya adalah terus terang, sejujurnya. Karena lampu yang jago ini adalah rajanya cahaya. Jadi, dalam bahasa kita adalah ‘Philips’.

Pada kompetisi menulis ini, aku mempunyai impian dengan Philips. Yaitu program penerangan untuk belajar di Pulau Papua. Terutama daerah yang memang belum ada lampu Philips disana.

Dengan impian kecil untuk Papua, aku harap semua ini menjadi investasi suatu saat ini. Baik duniawi maupun akhirat. Karena investasi di dunia tak seperti halnya hasil di akhirat nanti. Investasi online untuk memberikan cahaya pada pulau pelosok negeri ini.

Kita di sini enak-enakan dengan cahaya yang terus terang. Philips ingin juga hadir di sana sebagai Reksadana. Semoga ini semua terwujudkan. Dan Philips juga akan berbagi ke sana.

Apalagi sekarang ini, investai sudah menjadi hal lumrah bagi semua orang. Namun, jarang orang tahu tentang ladang amal dalam investasi dengan membagikan Philips pada Papua. Agar masa depan kita sama-sama cerahnya dengan legamnya pulau itu.

 


 



#Phillip Securities Indonesia, #Investasi, #Reksadana, #POEMS ProFunds


Teman Baru Bhineka Patas

Tak sekedar teman baru, tapi juga saingannya patas. Hanya saja ia lebih kecil modelnya. Yang satu ini, aku benar-benar tak mengenalinya. Sudah hampir satu tahun aku tak berkunjung ke terminal. Karena konsumsi transport-ku sekarang adalah kereta api.

 

Dengan namanya yang aneh membuatku terperangah dengannya. Kalau di Jawa nanti, di kira “sutil”untuk menggoreng. Padahal itu adalah bis Shuttle. Semakin bertanya-tanya aku dengannya. Apa yang mebedakannya dengan patas? Sehingga ia rela bersaing dengannya.

Aku kira dia ‘Shuttle’ adalah taxi untuk ke Bandung. Ternyata bukan, mungkin ala taxi untuk jarak jauh pikirku. Dengan pengalaman lomba menulis ini, aku ingin usul rekomendasi untuk teman-teman yang sekolah di Bandung. Cobalah di cicip nikmatnya perjalanan bersama bis Shuttle-nya Bhineka Sangkuriang. Mungkin kalian akan mendapatkan kenikmatan baru dengannya. Karena, terlalu jauh kalau aku yang harus mencobanya. Sukses untuk Shuttle punya Bhineka.